JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. menambah lini bisnis melalui pendirian anak usaha baru bernama PT Indika Empat Mitra Sumbawa (IEMSU).
Entitas ini dibentuk bekerja sama dengan PT Empat Mitra Tenaga Surya (EMITS). Fokus utama IEMSU adalah pada aktivitas konsultasi manajemen lainnya, sesuai strategi diversifikasi Perseroan.
Langkah ini sejalan dengan rencana Indika Energy untuk memperluas jangkauan usaha sekaligus memastikan keberlanjutan operasional. Struktur kepemilikan modal menunjukkan Indika Energy memegang mayoritas 90%. Sementara EMITS memiliki 10% modal saham dengan total modal disetor sebesar Rp2,5 miliar.
Manajemen menegaskan pendirian anak usaha ini tidak menimbulkan dampak material. Aktivitas operasional dan kondisi keuangan Perseroan tetap stabil. Laporan keuangan IEMSU akan terkonsolidasi sebagai bagian dari laporan induk.
Struktur Kepemilikan dan Mitra Strategis
EMITS merupakan anak perusahaan Indika Energy yang sahamnya 51% dimiliki oleh Perseroan secara langsung maupun tidak langsung. Kehadiran EMITS sebagai mitra strategis menambah nilai kolaborasi bisnis. Hal ini memungkinkan pengembangan proyek yang lebih terfokus pada konsultasi manajemen dan efisiensi operasional.
Struktur kepemilikan IEMSU menguatkan posisi Indika Energy sebagai pemegang kendali. Persentase 90% memberikan wewenang signifikan dalam pengambilan keputusan strategis. Sedangkan 10% EMITS tetap berperan aktif dalam operasional dan dukungan teknis.
Pendekatan ini mencerminkan strategi sinergi antar entitas dalam ekosistem Indika Energy. Sinergi ini diharapkan mendorong inovasi serta diversifikasi layanan. Langkah ini menjadi bagian dari visi jangka panjang Perseroan.
Fokus Bisnis dan Aktivitas Konsultasi
IEMSU akan bergerak pada bidang konsultasi manajemen, dengan kode KBLI 70209. Fokus bisnis ini memberikan layanan profesional untuk mendukung pengambilan keputusan perusahaan. Aktivitas ini diharapkan memperkuat kapasitas manajerial dan operasional klien.
Diversifikasi ke layanan konsultasi juga menjadi strategi mitigasi risiko. Pendapatan dari layanan ini bersifat stabil dibandingkan fluktuasi sektor energi. Dengan demikian, Perseroan dapat menyeimbangkan portofolio bisnisnya secara lebih efektif.
Selain itu, kehadiran IEMSU memungkinkan Indika Energy mengembangkan proyek-proyek ramah lingkungan. Kolaborasi dengan EMITS membuka peluang integrasi tenaga surya dalam konsultasi manajemen. Hal ini sejalan dengan tren bisnis berkelanjutan yang semakin penting di pasar.
Kinerja Keuangan Perseroan
Meski melakukan ekspansi, kinerja keuangan Indika Energy selama 9 bulan 2025 mengalami penurunan. Pendapatan Perseroan turun menjadi US$1,44 miliar atau setara Rp24 triliun. Laba bersih juga menurun menjadi US$479.123 atau sekitar Rp7,9 miliar.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kontribusi Kideco yang melemah akibat penurunan harga jual rata-rata batu bara. Indika Resources juga mencatat penurunan signifikan karena volume perdagangan menurun. Dampak ini terlihat jelas dari menurunnya pendapatan Indika Resources sebesar 66% YoY menjadi US$47,2 juta.
Manajemen menegaskan kondisi ini tidak mengurangi optimisme untuk pertumbuhan jangka panjang. Upaya diversifikasi bisnis, termasuk pembentukan IEMSU, diharapkan memperkuat ketahanan finansial Perseroan. Strategi ini sekaligus memitigasi risiko fluktuasi sektor energi di masa depan.
Prospek dan Strategi Masa Depan
Indika Energy menargetkan pengembangan usaha yang lebih berkelanjutan melalui anak perusahaan baru. Diversifikasi ke konsultasi manajemen dan proyek energi terbarukan menjadi fokus utama. Hal ini mendukung strategi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Kehadiran IEMSU juga menjadi sarana bagi Perseroan untuk menguji inovasi bisnis baru. Selain itu, kolaborasi dengan EMITS membuka peluang ekspansi ke sektor energi ramah lingkungan. Sinergi ini diharapkan memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing Perseroan.
Dengan langkah strategis ini, Indika Energy memperkuat pondasi bisnis di tengah tantangan pasar energi global. Diversifikasi usaha menjadi kunci untuk menjaga pertumbuhan dan keberlanjutan finansial. Prospek industri di tahun mendatang diharapkan tetap positif dengan dukungan inovasi dan kolaborasi antar anak perusahaan.